Math

Mathematics in our life

DNA arrangement
Bilateral symmetry in butterfly
Polygons
Snowflake Progression
Etc

Jumat, 12 Agustus 2016

Lagu Saat belajar Matematika SMP

Beberapa hari yang lalu disebuah pelatihan, Saya bertemu dengan guru matematika senior yang berasal dari kota Tebingtinggi bernama bu Hotma. Beliau mengajarkan kepada kami lagu, yang biasa dia nyanyikan bersama murid-muridnya saat belajar.

Dengan nada Gundol-gundol Pacolcol
Lirik lagu :
Matematik asik sik menyenangkan
Matematik asik sik menyenangkan
Menyenangkan asik sik sik menyenangkan
Menyenangkan asik sik sik menyenangka

Dengan nada Pelangi-pelangi
Lirik Lagu :
Persegi persegi alangkah indahmu
Sisi kali sisi itulah luasmu 
Empat kali sisi itu kelilingmu
Persegi persegi itu bangun datar

Mungkin bagi bebarapa orang ini bukan lagu yang baru, tetapi ada semangat yang dipancarkan sang guru matematika senior ini, saat menyanyikannya untuk kami.
Semoga kesuksesan Ibu mendidik anak murid dan mendidik anak sendiri tertular kepada kami guru yang lebih muda.
Sukses buat bu Hotma, dan buat seluruh peserta Pelatihan CIN Guru Pembelajar kelas IN 24 Gel 2 Regional Medan. 
Terimakasih kepada Pak Pon dan Bu Yuni, buat ilmu yang dibagikan, dan telah memilih kami  sebagai kelas yang paling heboh, Sukses selalu Bpk/Ibu Pelatih.

Beberapa foto yang sempat Saya simpan saat pelatihan. Dan Semoga tulisan ini bermanfaat.








Senin, 07 Maret 2016

Mengajar Matematika

Suatu tantangan bagi guru matematika dalam menghadapi siswa yang lebih banyak tidak menyukai materi yang kita ajarkan. Melihat satu orang saja yang menyukai pelajaran yang kita ajarkan membuat Saya sebagai guru lebih semangat seribu kali.


Kamis, 25 September 2014

Bentuk Nomor (Number Relationship)

Apakah kamu tahu???...
1+2 = 3
4+5+6 = 7+8
9+10+11 +12 = 13+14+15
16+17+18+19+20 = 21+22+23+24
25+26+27+28+29+30 = 31+32+33+34+35
Cek seterusnya



Minggu, 07 September 2014

PERTANYAAN EFEKTIF



Pertanyaan yang Efektif

“Malu bertanya sesat di jalan” adalah pepatah yang sudah tidak asing lagi kita dengar ditelinga kita. Pepatah itu menunjukkan betapa pentingnya. Tetapi kita tentunya tidak sembarang bertanya, bagaimana supaya pertanyaan yang kita berikan dijawab dan menjawab apa yang kita inginkan. Apalagi sebagai seorang guru diharapkan pertanyaan yang kita berikan memberikan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap yang lebih baik bagi anak didik.
Dalam pembelajaran bertanya sangat penting meningkatkan karakteritik bertanya yang “menuntut siswa berpikir, tidak sekedar mengingat dan menyebutkan” serta “Bersifat atau mengarah pada pertanyaan yang open-ended”. Karena dengan memberikan pertanyaan yang meminta siswa untuk berpikir akan melatih siswa berbicara, berpikir lebih tajam dan kedepan akan menjawab masalah-masalah yang dihadapinya dengan lebih banyak berpikir. Dan dengan melatih siswa melalui pertanyaan-pertanyaan yang terbuka, siswa akan lebih kreatif dalam berpikir untuk menjawab masalah bukan hanya dengan satu cara tetapi bisa memberikan alternatif penyelesaian masalah yang lain bila cara yang pertama tidak menyelesaikan masalah.
Terkadang kita memberikan pertanyaan-pertanyaan yang tidak efektif dalam pembelajaran, contohnya pada saat pembelajaran kita berungkali menanyakan “sudah mengerti?” dengan serentak siswa menjawab “sudah” tetapi pada saat diberikan tugas, siswa belum bisa menjawab pertanyaan tentang materi pelajaran tersebut. Bukankah akan lebih baik jika kita langsung memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut materi agar kita tahu apakh secara umum siswa mengerti temtang materi yang sudah diberikan.
Setelah pembelajaran melalui diklat online ini banyak hal yang sudah dipelajari, yang natinya akan diterapkan langsung pada saat pembelajaran di sekolah. Misalkan dengan mengganti cara bertanya yang kurang efektif selama ini menjadi bertanya yang efektif yaitu bertanya dengan menghindari :
  • Hindari pertanyaan yang tertutup, misalnya ya/tidak, atau pertanyaan tertutup (mengisi titik-titik).
  • Hindari pertanyaan yang memandu siswa pada jawaban atau memberi petunjuk (clue) pada jawaban. Siswa perlu belajar dan berpikir di dalam matematika, tidak selalu harus dibimbing. Guru harus memberi kepercayaan pada mereka dan memberi kesempatan pada mereka untuk menjawab. Hal yang dibutuhkan adalah dorongan bagi mereka.
  • Hindari pertanyaan yang terpusat pada guru. Arahkan siswa bahwa merekalah yang memiliki kepentingan dengan pertanyaan tersebut. Misalnya, “jelaskan pada teman-temanmu bahwa ...”, “coba yakinkan dirimu, mengapa.... “.
  • Hindari memberi label mudah atau sulit pada pertanyaan yang diajukan. Ini dapat membuat siswa tidak mengerahkan perhatian yang maksimal untuk menjawab pertanyaan.
  • Jangan pernah menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan. Usahakan siswa dapat menjawabnya walaupun pada akhirnya dengan sedikit bantuan dari guru.
  • Hindari memberi judgment salah pada jawaban siswa. Akan lebih positif, dengan menganggap jawaban siswa belum tepat sehingga mengundang mereka untuk berpikir ulang dan melakukan usaha kembali menjawab pertanyaan dengan memikirkan mengapa jawaban mereka belum tepat. 
Dan melakukan hal-hal berikut guna mengajukan pertanyaan yang lebih efektif.
  • Beri kesempatan yang cukup pada siswa untuk menjawab soal. Guru jangan terburu-buru menjawab soal yang diajukan. Sadari bahwa terkadang guru sendiri membutuhkan waktu untuk menjawab soal.
  • Tunjukkan perhatian dan keseriusan pada apa atau cara berpikir siswa.
  • Berikan apresiasi pada usaha siswa untuk berpikir, apapun jawabannya.
  • Upayakan siswa berpikir secara mandiri baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok. Jangan sampai siswa hanya membeo jawaban temannya.
  • Upayakan siswa tidak menjawab secara serentak. Berilah kesempatan kepada siswa satu per satu.
  • Selalu meminta siswa untuk mengemukakan alasannya atau argumentasi di balik jawabannya.



Artikel ini adalah bagian dari tugas Diklat Online P4TK Matematika

Senin, 01 September 2014

Long life education

Belajar seumur hidup.
Kita tak akan lepas dari kata belajar, belajar bukan hanya disekolah(formal).
Belajar juga dilakukan diluar sekolah, bisa belajar dari pengalaman, belajar dari orang yang sudah tua, belajar dari internet bahkan belajar dari hewanpun dapat dilakukan.
Belajar secara formal memang banyak tantangannya. Perlu mempersiapkan waktu, dana, fisik yang sehat dan lain sebagainya. Tapi investasi yang paling menguntungkan adalah pendidikan. Jangan buang kesempatan jika kamu memiliki kesempatan untuk melanjutkanpendidikanmu.
Trimakasih
SCIP